Menyusuri Secuil ASEAN !!

Kutinggalkan decak kagum untuk negara-negara ini. ASEAN is Paradise !

This is the Way I love Being a Backpacker !

Ber-backpacking menguji kita banyak hal, mandiri, terbuka dan berani.

Rindu Kota Sultan, Yogyakarta!

Berpetualang (lagi) di Kota yang sarat akan Tradisi nya, Yogyakarta

Welcome In Thailand (Part 1) - Sehari Di Bangkok

Pengalaman Pertama Pergi Ke Luar Negeri, Gratis !

22 April 2012

Solo-Flashpacking Ke Kota Gudeg Yogyakarta

( 15 - 19 APRIL 2012 )  D.I YOGYAKARTA, INDONESIA

     Kali ini aku mau ceritain tentang pengalaman Travelling ku yang pertama ke kota gudeg, Yogyakarta. seperti yang banyak kita tau bahwa Jogja nih tempat Travelling yang murah banget, makanan dan souvernirnya terjangkau, orang orang nya ramah dan welcome, serta potensi cultural destination yang menarik. disini aku menghabiskan sekitar 5 hari untuk mengunjungi Jogja. pada awalnya rencana ini mungkin agak mendadak karena baru kepikiran sekitar 2 minggu sebelum hari H :D jadi maklum kalo jadwalnya masih diluar dugaan.

Hari Pertama, Minggu 15 Maret 2012

     Nah, kita mulai dari Stasiun Surabaya Gubeng. dari seminggu sebelum keberangkatan, aku udah pesen tiket. nama keretanya KA Sri Tanjung dengan jurusan Banyuwangi-Lempuyangan, dengan harga cuma 30.000 berangkat deh ke Jogja :). sesampainya aku di Stasiun Gubeng, aku harus nunggu beberapa saat karena keretanya masih belum datang (di Tiketku, jam kedatangan kereta yaitu 13.25 PM) tak beberapa lama, sampailah KA Sritanjung ke Jalur nomor 2. aku mau bagiin tips nih buat para Flashpackers/Backpackers : 

Tips #1 : Jika ingin berlibur ke luar kota namun masih dalam pulau yang sama, usahakan naik kereta ekonomi, memang tidak secepat pesawat/kereta executive, tapi ini bisa menghemat biaya kalo mau melakukan perjalanan hemat. oh iya, ussahakan juga booking tiket minimal 7 hari sebelum keberangkatan untuk jaga jaga kalo tiketnya banyak diburu orang... daripada ntar kita udah punya rencana liburan eehh..tiket KA nya habis. What a pity moment then.. :D

     Oke, sampai di dalam kereta dan mencari tempat duduk. Banyak cerita yang kualami disini. pertama adalah bau durian yang kucium sepanjang perjalanan, pikirku "baunya kok gak hilang hilang sih?" eehh ternyata yang bawa durian itu ibu ibu yang duduk persis di depan ku -_- agak pusing sih, haha.... trus yang kedua adalah pas aku liat ada beberapa orang yang bawa sejumlah koin buat diberikan ke pengamen, pengemis atau penyapu yang ada di kereta, wah baik benget nih orang.. kalo aku yang kebetulan ga bawa uang koin (dan cuma bawa uang pecahan besar) ga lucu dong kalo aku kasiin ke mereka dan bilang "uang kembalianya ada?" :D haha. budget ku bisa abis lah.. Disini juga kita bisa ketemu sama orang orang yang ramah, bisa chit chat bareng, ketawa bareng (padahal masi belum kenal). Ini nih keuntungan naik kereta ekonomi, bisa "menyatu" sama orang orang yang lain, kalo aku bilang, berbeda dengan orang orang di kereta yang "elite"

Tips #2 : Kalo lagi di kereta, usahakan deh sosialisasi sama orang orang sekitar, siapa tahu dapet teman yang emang satu tujuan buat travelling, kan enak kan tuh dapet temen baru :)

     Sesampainya di stasiun lempuyangan sekitar jam 07.40 Malam, aku langsung pergi ke penginapan naik ojek. penginapan hari pertama ini yaitu "Hotel Pantes" yang ada dibelakang Hotel Mutiara 1 di jalan Malioboro. kebetulan adas temen yang udah nge booking kamar ini, jadi aku tinggal tempati aja :) alhamdulillah makasih ya teman. oh ya.. tarif hotel ini sekitar 50.000 / Malam (paling Murah), dan fasilitasnya juga standar. Ada Kasur, Meja kerja, Kipas, Kaca, Dan Kamar madi luar yang bersih. recomended banget deh buat para flashpacker / backpacker.

     Sampai disini, aku dijemput temen yang ada di jogja, dia nawarin buat keliling jogja agar besok waktu travelling ga terlalu "buta" dengan jalan/lokasi wisata di jogja. kita menuju Tugu jogja buat foto foto, dan emang kalo malam hari suasana disana bagus banget. Lokasi lain yaitu  Jalan Sosrowijayan, Jalan Sosrokusuman, angkringan alun alun kidul dan masi banyak lagi. setibanya di hotel pukul 10.30 Malam, kita pamit dan mengakhiri perjalanan hari pertama ku

Di Tugu Yogya
Pengeluaran Hari Pertama :
Camilan Di Kereta (4.000), Tiket KA (30.000), Ojek (5.000), Parkir Motor (2.000)
TOTAL : Rp.41.000,-

Hari Kedua, Senin 16 Maret 2012

     Hari kedua ini adalah hari pertama Travelling ku bakal dimulai, setelah check out Dari Hotel Pantes sekitar jam 06.30, aku langsung jalan ke daerah Sosrowijayan. dari yang aku baca, Sosrowijayan adalah Kampung turis kedua terpopuler yang ada di jogja, yang membuat kampung ini terkenal yaitu banyaknya losmen/hotel yang sesuai di kantong backpackers, so banyak turis asing yang memilih bermalam di jalan/kampung ini. Setelah berjalan dan sampai di depan gang Sosrowijayan, aku disambut layaknya Artis Top. Banyak Ojek, Tukang Becak, dan orang yang menawari aku losmen. "ojek, mas?" "mas, becak mas? mau kemana?". "mas, cari losmen ya, ada yang murah disini, mas" dan masih banyak mas mas yang lain, haha.. aku sih cuek aja. coba cari losmen dulu aja, siapa tahu ada yang murah, kan..!

     Dan akhirnya aku dapet losmen yang harganya sama dengan hotel sebelumnya, 50.000 per malam (aku lupa nama losmen nya) yang pasti losmen ini terletak di gang 2 Sosrowijayan. Fasilitasnya jauh lebih standart dari Hotel Pantes. tapi ga masalah deh, aku ke jogja bukan buat pindah tidur kok :D hehe... (jadi curhat nih) Rencana Hari ini yaitu ke Stasiun Lempuyangan buat beli Tiket pulang, Tamansari, Benteng Vrederburg, Keraton, Mirota Batik dan terakhir Jalan Malioboro.

     Stasiun lempuyangan, aku naik Transjogja dari halte Malioboro, tapi harus jalan agak jauh lagi nih buat sampe ke stasiun nya. aku beli tiket KA Logawa seharga 36.000. dan langsung pergi ke Tamansari naik ojek (lagi) dengan tarif yang agak mahal, kalo aku bilang sih masih lumayan deket lah kalo jalan kaki. sesampainya disana, 1 Word "Spectacular". Arsitektur jaman kuno yang masih padat tertata disini, Gemericik air, dan pemandangan yang menakjubkan membuat Taman Sari sangat mempesona. Lorong-lorong dan bangunannya menjadikan Taman Sari penuh rahasia yang akan terus dikuak.

Tips #3 : Kalo ke tamansari / Ke tempat wisata bersejarah lainya, usahakan anda sudah tau latar belakang sejarah, atau seluk beluk tempat wisata nya, atau alternatif lain bisa menyewa jasa Guide (lebih mahal pastinya). kalo cuma pergi dan foto-foto saja rasanya gak lengkap. dan apalah artinya berwisata tanpa tau informasi tempat wisatanya, benar?

     "Mas mau pake guide ga?" tanya salah satu penjaga loket masuk tamansari . "Ndak pak, makasih" pikirku dengan menyewa guide bakal buat pengeluaran hari itu tambah banyak, jadi ya gak usah lah.. Tapi setelah berjalan beberapa langkah menelusuri indahnya bangunan tamansari, aku jadi berpikir "wah, kalo ga pake guide sayang nih, masa cuman ke sini tanpa tau sejarahnya" pikirku, dan tiba diba datang seorang guide berjalan di belakangku "mas, kayaknya lagi butuh guide yah? mari saya antar!" (ehh..tau dari mana aku butuh guide -_-) aneh banget. tapi dengan Rp.20.000 kita bisa dipandu ke berbagai lokasi di Tamansari ini (yang biasa disebut water castle). kita mulai dari kolam pemandian raja/ratu, dressroom, tempat meditasi, tempat spa, masjid bawah tanah, lorong bawah tanah, sampai WC juga loh :D . terakhir kita mampir ke toko souvenir khusus lukisan buat lihat lihat karya lukis (bisa dibeli juga sih), tapi mengingat harganya yang selangit, gak dulu deh ... :)

Di Taman Sari
     Atmosfer kerajaan disini masih sangat terasa. ada sebuah bangunan dengan arsitektur asia tengah. Kalo kita berfoto di depanya, seolah-olah bukan di Jogja. beruntungdeh aku pernah mengunjungi tamansari ini, what a precious moment for me.. Selesai menikmati keindahan Tamansari, kulanjutkan perjalanan berikutnya ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (atau biasa disebut "Keraton" saja) naik becak dengan harga 5.000. Sebelumnya terjadi tawar menawar yang panjang antara saya dengan pak becak, dia mintanya 15.000 AHH mahal banget.. akhirnya aku pake trik ampuh nih...

Tips #4 : TRIK Menawar becak - saat terjadi perbedaan harga yang jauh dari bayangan anda, tawarlah harga becak sesuai budget, kalo tukang becak tadi tetep ga mau (atau menurunkan harga sedikit aja), langsung pergi aja, biasanya tukang becak itu terus ngikutin, bilang aja "Gak pak, saya punya nya cuma Rp.5000,-" dan mostly,  dia bakal nurut dengan patokan harga kita :D

     Oke kita lanjut ke Keraton, setelah beli tiket masuk di Tepas Pariwisata seharga Rp.3000 + Rp.1000 untuk Perijinan membawa kamera, kebetulan hari itu diadakan pertunjukan gamelan oleh penduduk setempat, seni gamelan ini berlangsung selama kurang lebih 2 jam, dan ini adalah tipe liburan gue banget :D haha, bisa lihat kesenian daerah secara langsung benar benar menarik. sayangnya, kursi penonton di acara gamelan ini cenderung sepi, mostly hanya ada segelintir orang indonesia yang meluangkan waktu untuk duduk dan melihat kesenian gamelan ini, sisanya adalah bule bule dan orang asli keraton itu sendiri, wah..saya jadi prihatin, kesenian kita apa sudah tidak diminati orang lokal lagi ya? -_- nevermind but for me, this was impressive atractions.. sampai kapanpun aku akan terus mencintai kesenian lokal Indonesia :)

     Masuk lebih dalam ke Keraton, kita bakal nemuin berbagai benda peninggalan sejarah dari Sultan Hamengkubuwono VIII - IX, mulai dari pakaian, penghargaan, foto & Lukisan, perabot dan masih banyak lagi. di salah satu bagian bangunan, arsitektur nya SUMPAH BAGUS BANGET, bisa liat sendiri deh kalo ke Keraton Jogja..


Di Keraton Ngayogyakarta - Arsitektur Keraton
     Puas menikmati indahnya wisata sejarah Di Keraton Ngayogyakarta, perjalanan selanjutnya adalah menuju Ke Benteng Vrederburg, di tengah jalan, aku dihadang oleh Tukang Becak (lagi) dan menawarkan perjalanan keliling kota dengan harga 10.000 rupiah. pikirku "Loh, kok murah banget". Akhirnya terjadilah dialog panjang dengan Pak Becak ini, dan Kesepakatan kita adalah : 1. Vrederburg 2. Pasar Beringharjo 3. Malioboro 4. Sosrowijayan (kembali ke Losmen).oke deh kita berangkat.... TAPI ada kejadian aneh yang belum pernah aku temui sebelumnya, saat setengah jalan, Becak ini mampir ke salah satu toko batik dan menyuruh ku turun dan masuk kedalam untuk beli batik..Tentu saja aku ga mau dong, toh ini bukan jadwal buat belanja. tapi dia tetep ngotot maksa aku buat masuk, yasudah deh daripada merusak hubungan, aku masuk dan melihat koleksi batiknya.. MAHAL dan Bahanya Ga terlalu bagus. lalu aku keluar... dan tukang becaknya Agak marah dan maksa aku buat beli batik nya... (wah ada apa ini?) jadi aku beli batik seharga Rp.50.000 (wah rugi nih...) setelah itu baru kita lanjut jalan.. 

Tips #5 : Jika ada Tukang becak yang menwarkan jasa keliling kota dengan harga murah, usahakan lebih selektif, Perjelas tujuan anda, dan jika Tukang becak menawarkan tempat tempat yang tidak ada dalam rencana, mending ditolak aja.. ditolak nya juga dengan sikap yang TEGAS loh... daripada nanti mengalami kejadian yang sama kayak aku, bisa rugi nih..

     Selesai "membakar uang", perjalanan lanjut ke Benteng Vrederburg. becaknya BERAKHIR DISINI (tuh kan -_-). it is okay lah, aku berjalan sampai gerbang Vrederburg. Tapi sayang, setiap senin benteng Ini tutup, jadi ga bisa masuk kedalam deh, cuma bisa foto didepan gerbang aja.. padahal udah insist banget mau masuk.

Benteng Vrederburg
     Akhirnya aku berjalan hingga Pasar Beringharjo, dari yang aku baca, barang barang disini bagus dan murah murah. Dan ternyata beneran, beraneka motif batik dan kerajinan Khas Jogja mulai baju, tas, ukiran kayu, makanan tradisional dll terpajang di setiap kios. Gile.........bagus bagus nih batiknya, aku jadi ga kuat menahan "godaan" buat beli batik, dan jadilah budgetku yang banyak terkuras (soalnya aku beli banyak sih). tapi tak apalah, itung itung buat Oleh Oleh, hehe....
 
      Puas "Memborong" batik di Beringharjo, saatnya aku kembali ke losmen di Sosrowijayan, habisnya capeekkk banget nih kaki... trus dimana nih Sosrowijayan nya? dan ternyata saya harus berjalan jauh, menyusuri jalan malioboro dari pojok untuk sampai ke Sosrowijayan -_- dan itu bener bener jauh. kaki yang sudah capek dilumpuhkan lagi dengan jarak dan sinar matahari. untung aja masih ada toko toko/angkringan, jadi bisa mampir buat sekedar minum atau lihat lihat batik.. dan tak terasa (apaan, terasa banget... -_-) Aku udah sampai di gang Sosrowijayan dan balik ke Losmen buat Istirahat sejenak.

Tips #6 : Dari Beringharjo ke Sosrowijayan bisa saja Naik Trans-Jogja (Rp.3.000,-), sayangnya tidak terpikirkan olehku ..

     Puas istirahatnya? sebenarnya masi capek, tapi harus tetep jalannn !!. Matahari sudah mau tenggelam, kulihat orang orang di Malioboro mulai mengeluarkan barang barang untuk bersiap siap menjual daganganya. Malioboro memang menjadi Icon pariwisata Kota Jogja selain Tugu Jogja, disini kita bisa menemuiratusan toko/kios yang menawarkan pakaian batik/kerajinan, ada juga Delman, Pengamen (lagu dan musiknya enak banget didengar), serta banyak angkringan disini. Aku masuki atu persatu toko oleh oleh di malioboro untuk mendapat souvenir buat teman / keluarga di Surabaya. Memang beneran murah sih, tapi kalo langsung tergoda untuk beli tanpa membandingkan dulu dengan kios yang lain, jangan menyesal deh kalo nanti ketemu harga yang lebih murah... :D ini terjadi pada ku berulang kali.. :D

Kios Sepanjang Jalan Malioboro - Angkringan
     Tak terasa berbagai barang sudah kubeli, dan tak sadar aku sampai di depan Pasar beringharjo lagi (kali ini tidak terasa capeknya... Mungkin karena terlalu senang melihat lihat souvenir). Dan sampailah aku di Mirota Batik (Pusat Batik & Kerajinan Murah di Malioboro) toko ini besar banget, ada 2 lantai. Lantai pertama Untuk Pakaian, yang kedua khusus untuk kerajinan. Disini kita juga bisa melihat juga proses pembuatan batik yang dilakukan oleh seorang ibu di salah satu sudut toko... wah it was truly amazed me btw... Selesai berbelanja ria di Jalan Malioboro, jam sudah menunjukkan pukul 10.30 dan aku harus segera istirahat buat perjalanan jauh esok hari, Big thanks for Tamansari, Keraton, Vrederburg, Malioboro, And Mirota which had impressed me with their beauty and their kindness... im never forget such a moments like theese..

Pengeluaran Hari Ke-2 :
1. Hotel : Bayar Hotel (Rp.50.000), Transjogja (Rp.3.000)
2. Lempuyangan : Tiket KA (Rp.36.000), Ojek ke Tamansari (Rp.10.000)
3. Tamansari : Tiket Masuk (Rp.6.000), Sumbangan (Rp.2.000), Guide (Rp.20.000), Minum (Rp.4.000), Becak ke Keraton (Rp.5.000)
4. Keraton : Tiket Masuk (Rp.4.000), Becak Keliling kota (Rp.10.000)
5. Toko Batik (Hasil Ditipu) : Batik (Rp.50.000) 
6. Beringharjo : Batik (Rp.90.000 - 3 Stel), Minum (Rp.2.000) 
7. Malioboro : Gantungan Kunci (Rp.11.000), Asbak (Rp.10.000), Dompet (Rp.11.500), Aksesoris (Rp.9.500), Makan Malam (Rp.17.000) 
TOTAL : Rp. 351.000,-

Hari Ketiga, Selasa 17 Maret 2012

     Perjalanan hari ke-3 dimulai, setelah check out dari losmen sebelumnya, aku dapat bantuan dari teman (dari komunitas backpacker). dia bersedia meminjamkan kamar kos nya untuk aku bermalam selama 1 malam (wah makasih banget ya, jadi ga perlu bayar hotel lagi :D) Rencana wisata hari ini yaitu kita bakal pergi ke Candi Prambanan terus ke Candi Borobudur. kalo dilihat dari jaraknya, jarak kedua candi ini memang sangat jauh. untuk sampai ke prambanan, kita harus naik transJogja sebanyak 3 kali (transit) dan masih harus jalan jauh ke loket masuknya, beruntung disana sudah ada jasa becak/ojek, dengan Rp.7.000 rupiah kita udah bisa mencapai Prambanan tanpa jalan jauh deh...
 
     Oke, terus sampai di tiket masuk, kita agak kaget lihat kenaikan tiket yang jauh dibandingkan apa yang aku pernah baca di internet. Yang aku baca tuh tiketnya Rp23.000 (Rp30.000 kalo mau satu paket sama tour ke Candi Ratu Boko). tapi realitanya Rp.30.000 hanya tiket borobudur aja... wah mungkin yang aku baca udah taun lalu yah -_-, tapi masa karena naik 6.000 aja trus ga jadi masuk, pasti jadi dong.. Prambanan nih adalah salah satu icon pariwisata kota jogja. siapapun yang pernah ke jogja pasti pernah juga ke prambanan (atau ga ada waktu).. sampai di dalam bener bener... (sulit  jelasin nya, bagus bener).. tempat yang biasanya kita lihat di TV / internet sekarang terpajang jelas di depan mata, Candi Prambanan - Candi Hindu Tercantik Di Dunia, itulah julukan yng sering diberikan orang buat nih Candi. Ada 5 Candi terbesar disini, Siwa, Wisnu, dan Brahma. Yang paling besar adalah Candi Shiva (Siwa), sayangnya....candi siwa ini udah ga boleh dimasuki lagi, karena gempa yg terjadi tahun 2006. tapi masih ada beberapa candi lainya kok yang bisa dimasuki...

     Beberapa turis asing terlihat berlalu lalang buat lihat keindahan Prambanan, ada yang took a photo, or just took a walk. wah tambah bangga aku dengan pariwisata di Indonesia, sayangnya beberapa fasilitas umum seperti tempat istirahat masih kurang banget... alhasil kalo cuaca lagi panas kita harus "berbagi neduh" sama pengunjung satu candi, hehe bisa kumpul sama orang orang luar dari berbagai negara nih, rasanya asik, cuma tujuanku kan bukan itu... :)

Keindahan Candi Prambanan - Kami Di Candi Prambanan
     Setelah melewati kompleks Candi Prambanan, kita lanjutkan perjalanan ke Candi Sewu, lokasinya kurang lebih 800 meter dari Prambanan, 800 Meter? jauh atau dekat tuh? kalo aku sih lumayan jauh, soalnya itu kan pas siang hari, ga bawa minum, dan tempat buat neduh juga saling berjauhan. Tapi di sepanjang perlajalan, kita bisa menemukan juga kompleks candi lainya, seperti Candi Lumbung, dan Candi Bubrah.. barulah kita sampai di Candi Sewu. Candi ini tuh candi Budha terbesar ke-2 setelah Borobudur. Percaya ato gak, Ada legenda tentang Roro Jongrang (konon Roro jongrang dikutuk jadi candi ke-1000) yang melatar belakangi pembangunan candi ini. bener bener candi yang megah loh (bayangkan, dahulu ada 1000 candi di sini) tapi sekarang sudah banyak yang runtuh/hilang/aus. Mungkin karena Gempa, pencurian artefak atau lainya.. Kita sebagai masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam melindungi cagar budaya Candi ini dong pastinya... jangan sampai warisan leluhur kita nih lenyap dimakan jaman.

Tips #7 : Dari Prambanan ke Candi Sewu, bisa naik mini van / kereta yang disediakan di Sekitar prambanan. sekalian untuk ikutan trip ke Candi Ratu Boko. kalo harganya sih baelum tau, yang jelas bisa menghemat energi daripada harus jalan jauh (bagi yang walking haters) :)
     Wah, puas deh menikmati keindahan Kompleks Candi-Candi yang udah diakui sama UNESCO ini. sebenernya pas malam hari nih, disini (Prambanan) diadakan sendratari Ramayana (Sendratari dengan tata cahaya lampu klasik dengan Background Prambanan, bagus banget). tapi ya karena malam hari dan tiket nya mahal banget, sekitar 200 ribuan keatas... mending ke borobudur aja :D

Tips #8 : Dari Halte Trans-Jogja Prambanan ke loket masuk Candi Prambanan, sebaiknya jalan kaki aja, gak terlalu jauh (kecuali waktu nya mepet), daripada harus naik becak Rp.5.000-10.000. 

     Dari prambanan, kita harus naik Bis Trans-Jogja menuju ke stasiun Jombor, terus nanti di Jombor kita Naik Bis jurusan Borobudur, tarifnya murah, hanya sekitar 10.000 saja kita sudah sampai di kompleks Candi, eh sebenernya masih jauh sih, bisa ditempuh sama Ojek/Becak/atau jalan kaki bagi yang mampu :D. sampai disini, dengan tiket Rp.30.000 kita sudah bisa masuk Ke candi borobudur. Candi ini terletak di Sleman, Jawa tengah loh, jadi kita udah keluar dari Provinsi D.I Yogyakarya (wow). Dan Ahhhh rasanya mau lari cepet cepat buat pegang stupa nya (prohibited, do not try this, haha), namun di tengah perjalanan, kita masih harus memakai kain batik yang dipinjamkan dengan gratis, "soalnya ini kompleks candi suci, semua pakaian harus tertutup" kata salah seorang tour Guide. dan kembali lagi, ada tawaran jasa Guide.. "Wah, sudah mas, terimakasih" kataku. sudah cukup deh pake jasa Guide di Tamansari aja. lagipula aku udah tau sejarah Borobudur kok..

     Satu demi satu tangga mulai kudaki, hamparan Candi Borobudur terlihat selas dan semakin jelas. setiap tingkat di sini mempunyai tema arsitektur yang berbeda. pada tingkat paling atas, terdapat banyak stupa stupa yang didalam nya berisikan patung Buddha, konon jika kita menyemtuh patung di dalam stupa, kita bakal dapat keberuntungan.. well believe it or not. sayangnya, disini aku cuma sendiri dan ga ada yang bisa fotoin aku, jadilah batu batu penyangga yang aku jadikan spot buat foto (dengan timer), jadi kesan nya foto fotoan sendirian, haha... sampai pernah aku diliatin orang luar and they said "what are you doing?". cuek aja ah... kan Flashpacker (apa hubunganya ya -_-).


Candi Borobudur - Take A Photo In Borobudur :D
     Aku sampai di Borobudur sekitar jam 15.30 Sore, dan Candi ini bakal tutup jam 17.00, jadi aku pikir masih ada 1 setengah jam buat berpetualang mengelilingi arca arca disini, EHH ternyata jam empat lebih sedikit HUJAN DERAS.. -_- gila, masak pergi ke ke candi budha terbesar di dunia ini cuma habis waktu setengah jam? wah mungkin belum rejeki kali ya, haha... saat hujan deras, aku neduh di bangunan pusat informasi bersama pengunjung lainya, jadilah tempat ini buat surganya para pedagang. walaupun barang barangnya ga terlalu bagus, tapi strategi mereka buat mempromosikan barangnya tuh jitu banget, alhasil aku mulai terlena membeli barang yang ga terlalu penting ini (padahal di Malioboro jelas lebih murah). tapi walau bagaimanapun, tujuan pedagang kan mencari nafkah buat anak istri atau dirinya sendiri, jadi yah ini mungkin usaha mereka buat memanfaatkan keadaan, saya salut dengan kalian.

     Balik ke topik awal, akhirnya aku menyewa payung (Rp.5.000) buat jalan ke depan pintu masuk Borobudur, dan aku sempat tersesat di tengah tengah puluhan kios dan ga tau dimana pintu keluarnya (sambil belanja juga, hehe). sampai di pintu keluar, langsung kucari ojek buat mengantar aku ke Terminal Jombor dan balik Ke Jogja. that was the other amazing experience, my first backpacking time in 2nd day was sucsesfully done.. 


     Sampai di Jombor, langung naik Trans-Jogja ke Malioboro (lagi), memang gak ada habis habisnya nih Malioboro. gatau kenapa selalu pengen ke sini bawaanya. I missed the lady who draw batik in the Mirota. Dan aku langsung ke Mirota batik lagi, tujuanya simple..Melihat Ibu ibu yang menggambar batik kemarin, jadi ga beli apa apa, haha. entah kenapa, pengajin batik punya aura tersendiri, cara dia meniup malam di dalam canting, cara menggambarnya dan cara cara yang lainya. betah deh lama lama disini (1,5 Jam). Dan pengrajin batik seperti Ibu ini sudah selayaknya diukung penuh lah sama pemerintah, biar batik juga bisa lestari gitu... dan ini yang terakhir kalinya aku mengunjungi Malioboro karena esok hari aku kan pergi jauh (mau kemana?) entar dulu deh aku ceritain... dan setelah puas refreshing mata di Malioboro, ku sms teman yang tadi meminjamkan tempat kos nya untuk menjemput ku di Malioboro, Bro Jefry (jadi ngerepotin dia, haha). Kita sampai di tempat kos lalu beristirahat. 

Pengeluaran Hari Ke-3 :
1. Prambanan : Trans-Jogja (Rp.3.000), Becak (Rp.7.000), Tiket Masuk (Rp.30.000), Minum (Rp.3.000), Makan (Rp.11.000), Trans-Jogja ke Jombor (Rp.3.000).
2. Borobudur : Becak (Rp.5.000), Tiket Masuk (Rp.30.000), Payung (Rp.5.000), Souvenir (Rp.5.000), Bis ke Jombor (Rp.10.000), Trans-Jogja Malioboro (Rp.3.000)
3. Malioboro : Martabak (Rp.12.000), Baju Batik (Rp.20.000)

TOTAL : Rp.147.000,-

Hari Keempat, Rabu 18 Maret 2012

     Hari keempat, hari Pantai..kenapa nih kok hari pantai? karena sepanjang hari kita bakal menghabiskan waktu di Pantai. sekitar jam Setengah 9, aku pamit dengan Bro Jefri, dan melanjutkan perjalanan naik Trans-Jogja ke Terminal Giwangan. dan sialnya, karena budget ku sudah habis, aku lupa ambil uang di ATM, jadi deh aku balik lagi ke Halte dengan ATM Center terdekat. "Mbak, saya keluar sebentar ya, Aku mau ambil uang di sana (Sambil Menunjuk ATM Center)"Kata ku. "Oh silahkan..!" Padahal sebenarnya kalo kita turun dari halte Trans-Jogja dan naik lagi bakal dikenakan biaya tiket lagi, tapi untung aja yang menjaga halte baik hati ^_^. Setelah pergi ke ATM Center, aku kembali ke Terminal Giwangan dengan Trans-Jogja. Disini, sambil menunggu bis berangkat, Aku dapat tawaran dari Tukang Ojek untuk naik ojek ke Parangtritis. Selain Lebih cepat, juga tidak perlu menunggu lama untuk Bis. "Harga berapa pak?" tanyaku. "RP.45.000 Dek" Gile mahal bener, ga salah sih soalnya jaraknya emang jauh banget, tapi mending naik bis aja deh, jauh lebih murah. Walaupun lama kan juga bisa dibuat tidur, hehe :D

Tips #9 : Usahakan Naik Bis Daripada Ojek Jika ke Parangtritis, lebih murah. 

     Sesampainya di Parangtritis (lupa jam berapa?), kulihat banyak penginapan bertuliskan "Disini Sedia Kamar Mandi" terpajang. dalam hati berfikir "ya iyalah penginapan kalo ga ada kamar mandinya ga rame -_-" ngapain coba harus pake tulisan sedia kamar mandi segala, oh itu ternyata kamar mandi tempat bilas, kan banyak pengunjung dari pantai tuh, sebelum pulang kan pastinya harus mandi air tawar dulu, itu tuh fungsi nya... baru tau nih. Aku terus berjalan ke arah pantai dan.. oh, Indahnya Pantai Parangtritis nih, deburan ombak saling berkejaran satu sama lain, ditambah Bukit Parangndog yang kokoh berdiri di sebelah Timur pantai.. aku terus berjalan ke arah timur buat menemukan lokasi yang sepi (jadi kayak punya pantai pribadi gitu). and directly I took of my shirt and jeans and went to the sea !!.  

Di Pantai Parangtritis
     Dari masyarakat setempat memang ada himbauan untuk ga coba coba buat berenang di Pantai ini, selain Arusnya yang kuat, Parangtritis dipercaya sebagai bagian dari daerah kerajaan milik Nyi Roro Kidul, Penjaga Pantai Selatan. boleh percaya boleh enggak, yang pasti sudah beberapa korban yang tewas terseret arus balik ombak Parangtritis.

Tips #10 : Jangan Sekali sekali berenang, atau bahkan berselancar dengan jarak yang jauh dari bibir pantai Parangtritis, terlepas dari Mitos Nyi Roro Kidul, Arus balik ombak disini memang sangat kuat. Mungkin boleh saja berenang selama di depan anda masih ada pengunjung yang lain, jadi lebih aman. Namun overall, merasakan sapuan ombak kecil di tepi pantai saja sudah menjadi hal yang menyenangkan :) 

     Sepi....... banget. mungkin karena masih siang ya, jadi belum banyak wisatawan yang datang. akupun berteduh dibawah batu karang besar dan menghabiskan beberapa waktu buat lihat keindahan ombak nya. dan selanjutnya ada seorang penjual makanan yang menghampiriku, dia menawarkan kue basah dengan harga yang hmm, lumayan murah sih."Dik, mau beli kue ini, ada bakpao, lumpia blablabla" Ocehan nya membuat aku terlintas ide agak jahil sih, berpura pura jadi bule :D haha... "How much does it cost?" Tanyaku. seketika dia diam membisu, karena ga paham bahasa inggris.. akhirnya terjadilah komunikasi dengan bahasa tubuh antara aku dengan penjual nya :D seru atau jahil ya? I just feel comfortable aja sih... selesai membeli, dia berlalu meninggalkan aku (sendirian lagi -_-).

Tips #11 : Kalo mau neduh, jangan berteduh di gubuk gubuk kecil yang ada di bibir pantai, anda bakal disuruh bayar harga sewa (atau beli minuman mahal). saran saya kalo mau berteduh, mending berteduh di batu karang yang ada di belakang nya. Gratis

     Ketika itu, jam udah menunjukkan pukul 2 Siang, aku masih berfikir dimana aku bakal menginap. tidur dipantai atau menyewa kamar dengan kondisi uang yang semakin menipis ini.dan kuputuskan buat menyewa kamar, daripada harus tidur dipantai dan masuk angin.... Sepanjang perjalanan kembali ke pintu masuk pantai, teriknya matahari memperlambatlangkahku, dan harus membuatku meneduh lagi..dan aku lihat banyak bangunan (seperti gubuk) kecil berdiri di tepi pantai, neduh disana aja ah.... tak lama kemudian, ada seorang ibu ibu menghampiriki dan berkata kalo ini gubuknya harus bayar harga sewa Rp.5.000, kalo ga mau bayar, harus pesen minuman (Rp.6.000), dengan lugu aku menjawab "Im sorry, I don't catch that". Si ibu mulai bingung bagaimana jelasin kalimat tadi ke bahasa ingrris. terjadilah komunikasi bahasa tubuh lagi, kumaklumi saja, toh aku juga udah paham dari awal.

     "Mau pesen apa, mas? Degan?" Tanya nya. "Degan? what is that?" jawabku. dia mulai memperagakan bahasa tubuhnya "Coco..nu nut nut" jawabnya.... hahaha aduh aku harus menahan tawa nih. Si ibu Gokil banget :D. "okay I pick 1 Degan"... Selang beberapa menit, datanglah es degan.. menikmati keindahan pantai dengan segelas Degan asli Parangtritis..rasanya segar.

     Setelah hari ga terlalu panas, aku mulai mencari penginapan, yang kutemukan adalah yang Harganya Rp.30.000/malam, ga tau mungkin ada yang lebih murah ya.. Selepas itu aku langsung berenang lagi ke Parangtritis sambil menunggu sunset tiba, sekarang pengunjungnya banyak banget, aku jadi merasa comfort walau berenang agak menjauhi bibir pantai.  Airnya asin (ya iyalah -_-) dan ombaknya mostly besar-besar jadi agak hati hati yah kalo berenang.

     Sunset telah tiba. Sayangnya, matahari nya ketutup sama awan, so I didn't get the sunset moment then. Hari mulai gelap, disekeliling pantai banyak yang berjualan jagung bakar dan minuman jahe. disini aku membeli jagung bakar sambil menikmati Parangtritis malam hari (emang bisa ya?). kemudian Lanjut makan malam dan Istirahat (besok harus lihat sunrise nih !!)

Pengeluaran Hari Ke-4
Giwangan : Trans-Jogja 2X (Rp.6.000), Bis (Rp.10.000)
Parangtritis : Kue Basah (Rp.4.000), Minuman (Rp.6.000), Penginapan, (Rp.30.000), Jagung Bakar (Rp.5.000) Makan Malam (Rp.8.000)
TOTAL : Rp. 69.000,- 

Hari Kelima, Kamis 19 Maret 2012

     Rencana mau lihat sunrise, eh malah ketiduran. padahal ini hari terakhir aku nih...yasudah deh berarti aku harus segera cepet cepat berkemas and naik bis kembali ke kota Jogja, karena Kereta bakalan berangkat jam 09.15. Bye Parangtritis, I never forget your wave sound and its beauty as well... Mungkin aku bakal kesini lagi lain waktu :D. Sesampainya di terminal, aku langsung naik Bis kembali ke terminal Giwangan, lanjut naik Trans-Jogja ke Lempuyangan, di perjalanan ke lempuyangan aku dapet temen baru nih, dia dari Pasuruan, dan bakal naik kereta yang sama pula.. Kenapa ketemu nya pas hari terakhir ya :(. kan kalo dari hari pertama bisa bareng kemana-mana.... haha yasudah itu lah pengalaman Solo-Flashpacking. sampai di Lempuyangan, kita harus menunggu sekitar 1 jam buat nunggu kereta Logawa.

     Dan setelah Kereta Logawa datang, aku bergegas masuk dan menunggu selama 6-7 Jam untuk Kembali Ke Surabaya.  Di dalam kereta aku bercakap cakap dengan seorang penumpang, aku bercerita tantang pengalamanku selama di Jogja, memperlihatkan foto fotoku dan masih banyak lagi, makasih ya semuanya :D..

Pengeluaran Hari Ke-5
Jogja : Bis Ke Giwangan (Rp.10.000), Trans-Jogja(Rp.3.000), Sarapan (Rp.8.000), Camilan Di Kereta (Rp.1.000)
Surabaya : Angkot 2X (Rp.5.000)
TOTAL : Rp. 27.000,-

Wow, bener bener pengalaman yang memorable banget. ga rugi deh ke Jogja. by the way, ayo kita liat berapa Budget yang habis dalam trip ke Jogja kali ini :

O Pengeluaran Hari Ke-1 : Rp.41.000,-
O Pengeluaran Hari Ke-2 : Rp.351.000,-
O Pengeluaran Hari Ke-3 : Rp.147.000,-
O Pengeluaran Hari Ke-4 : Rp.69.000,-
O Pengeluaran Hari Ke-5 : Rp.27.000,- 
____________________________
TOTAL TRIP 5 HARI :  Rp. 635.000,-

     Gimana? agak mahal ya, haha iya nih padahal target ku hanya Rp350.000 aja, yang banyak menguras kantong tuh di bagian oleh olehnya. dan maklum karena ini masih pengalaman pertama ku Flashpacking ke kota orang ya jadi belum tau terlalu banyak lah tentang tips tips travelling yang murah, tips di atas sekedar berbagi info aja yang aku alami selama disana. well finally.. terimakasih banyak buat Bro Medi, yang udah bookingin aku penginapan, Bro Jefry yang udah minjemin kos nya buat aku nginep, and juga Bro Rohman yang jadi Inspirasi aku buat Travelling ke jogja. makasih yang sudah baca cerita aku, tunggu posting travelling selanjutnya yah. Bakal kemana lagi nih? haha

Stay Tune :D