Setelah 2 jam duduk manis di Pesawat, akhirnya saya sampai di terminal LCCT Kuala Lumpur sekitar jam 2 siang waktu setempat. FYI Kuala lumpur punya 2 bandara, pertama adalah KLIA, KLIA sendiri dibagi menjadi 2, KLIA yang didominasi oleh maskapai Bussines and First Class dan LCCT (Low Cost Carrier Terminal) yang melayani maskapai bertarif rendah, yang kedua adalah Bandara Subang yang melayani maskapai maskapai kecil. Untuk sampai ke pusat kota dari LCCT sangat mudah, banyak pilihan bus yang bisa mengantar bapak dan ibu sekalian (jadi kayak orasi deh ini -_-). Harga termurah yang saya temukan adalah Aerobus dengan tarif 8 Ringgit [Rp 29.800]. Setelah mengantre imigrasi yang super panjang, akhirnya kelar dan langsung menuju pangkalan bus di depan LCCT. Jalanan yang mulus dengan view deretan pohon kelapa sawit yang tertanam sangat rapi menghiasi sepanjang perjalanan. Sembari memainkan lagu nya Yuna yang judulnya Malaysia Truly Asia, Saya sudah mulai merasakan kecantikan negeri jiran ini :D
Salah satu sudut bandara LCCT Kuala Lumpur |
Sekitar jam 5 sore saya tiba di KL Sentral, spekulasi saya sepertinya salah besar. Saya kira bakal sampai di KL sentral pada pukul 12.30 siang, Ehh ternyata salah perhitungan, akhirnya rencana mengunjungi Lake Gardens dan Masjid Negara jadi batal, saya meneruskan rute ke Pasar Seni dengan LRT hanya 1 Ringgit, sembari menunggu teman Couchsurfing saya yang bakal menjemput sekitar jam 8 malam. Saya berjalan tanpa tujuan dari Pasar Seni sampai Dataran Merdeka dan Masjid Jameek, lalu kembali ke arah Jalan Petaling dan mungkin hampir sampai di KL Sentral dengan jalan kaki, Well saya tidak tahu apa yang saya lakukan haha, menghabiskan waktu dengan cara ini menyenangkan juga. Walaupun jauh tapi saya melewati nya dengan senang hati, bahkan dengan tas carrier 8,5 Kg menempel di punggung haha.
Telusur telusur kaga jelas, akhirnya saya nemu Restoran India, lumayan nih buat ngisi perut. menu andalan pilihan saya pastilah Teh Tarik [RM 1,5] dan Roti Canai. untuk selembar roti canai yang katanya sih India banget, dihargai 1 ringgit, jangan kira porsi nya kecil, selembar canai aja udah bikin perut penuh. Sialnya, saya awalnya tidak tahu porsi nya bakal sebesar itu dan akhirnya saya pesan 4 porsi. And I was just like "Oh my God, how can I eat all of these?". Sembunyi-sembunyi saya ambil dua lembar tisu dari tas dan membungkus dua lembar roti canai itu di hadapan banyak mata yang memelototi saya, dan itu adalah perbuatan paling memalukan yang pernah saya perbuat di Kuala Lumpur haha. Buat anda yang lapar, 2 lembar canai aja udah penuh tuh perut, beneran dah !. tentunya anda tidak mau berakhir seperti saya kan haha .. ah sudahlah ga penting.
Kembali berjalan, saya menemukan toko kartu perdana, Digi. berhubung saya perlu untuk berkomunikasi dengan teman CS, saya beli satu kartu perdana dengan harga 11 ringgit yang tentunya agak mahal sih. Tapi itu sudah komplit dengan pulsa 6 Ringgit dan Internet unlimited 2 hari. Telfon ke nomor Indonesia yang saya kira mahal eh taunya cuma habis 50 sen doang atau tidak sampai Rp 2.000. Setelah jalan jalan gak jelas itu, akhirnya saya memutuskan kembali ke KL Sentral dengan LRT dari pasar seni kemudian bertemu teman CS yang baru saja pulang dari Bangkok. Hari pertama di KL itu pun berakhir dengan sempurna, dan berharap hari berikutnya akan lebih baik.
-- 0 --
Hari kedua di Kuala Lumpur saya berencana melihat Pertunjukan budaya Malaysia di MaTiC [Malaysia Tourist Centre]. Cultural show ini diadakan rutin setiap hari Selasa, Rabu, Kamis [jam 15.00-15.45] dan Sabtu [jam 20.30-21.15]. Karena hari masih pagi, saya memutuskan untuk mencoba keliling pusat kota dengan Go KL bus. Bus ini adalah bus khusus yang melayani dua rute dan melewati beberapa tempat wisata. Hebatnya, menaiki bus ini tidak dipungut biaya seringgit pun alias gratis. Jadi bagi anda yang ingin pergi ke Pasar Seni, Jalan Petaling, Bukit Bintang, MaTiC, KL Tower dan Petronas Tower, semuanya bisa ditempuh dengan free Go KL bus ini tanpa membayar dengan transportasi lain. Untuk rute nya sendiri dibagi dalam dua warna, Green line dan Purple Line, untuk lebih lengkap nya bisa lihat peta dibawah.
Jadi saya pergi kemana? ga tau juga sih haha. Saking enaknya keliling kota gratisan, saya jadi betah berlama lama naik Go KL. Alhasil dari pagi hingga sore saya pun tidak beranjak dari bus itu haha, sembari menunggu pertunjukan budaya jam 3 sore, saya perlahan mulai hafal jalan dan arah yang dilewati bus tersebut. Jam sudah menunjukkan pukul 13.00 dan saya sudah sampai di depan gedung MaTiC, 2 jam tersisa sebelum pertunjukkan dimulai dan saya memutuskan untuk naik Bus Go KL lagi menuju pasar seni untuk makan siang. Di sekitar Kasturi Walk Pasar Seni, terdapat beberapa restoran yang menyajikan menu menu india, mata saya tertuju pada kedai India yang memasang Kaligrafi bahasa arab besar besar di atas nya, yang bisa kasi gambaran kalau makanan disini halal kali yak. Karena saya bosan berbicara either dengan bahasa melayu attau inggris yang harus mikir dulu, saya asal menunjuk menu yang sudah disediakan dan ......... setelah saya minta bill, tahukah berapa ringgit yang tertulis? 11.5 Ringgit brooo, sekitar 47.000 untuk sekali makan !. kalo di Indonesia saya sih bakal protes ke waiter nya "eh, mas. ini gak salah bill nya, tolong di cek lagi dong !! mahal banget segitu". Tapi disini saya mau protes sama bapak bapak gede berjanggut itu kah? bisa bisa saya yang di smackdown -_-. Tapi memang salah saya juga sih pesen nya Nasi briyani, telur dengan sepotong ikan gede ditambah teh tarik dingin, juga ga tanya harga main tunjuk aja, but oh men, that's 12 Ringgit !!. Yasudah lah, anggap itu sekalian makan malam, bagi anda yang memang berjiwa ekonomis, makan di dekat tempat wisata memang jatuhnya mahal. Kalau bisa mendapat porsi dan menu yang sama di tempat lain dengan harga lebih murah, kenapa tidak, kan?
30 Menit sebelum pertunjukkan dimulai saya sudah keluar dari "Kedai yang namanya tidak boleh disebut - Karena kemahalan" dan kembali naik Bus Go KL menuju MaTiC. Dan belum setengah jalan, DEG.... Traffic Jam !! Karena jam segitu memang waktunya orang kantor pulang ke rumah, dan jalanan saat itu sangat padat. Saya khawatir, bisa bisa terlambat melihat pertunjukan ini :(. Dan benar saja, saya baru tiba di MaTiC sekitar pukul 16.00, yang berarti the show is over already, udah bubar :'(. Boleh saja atraksi lain saya lewatkan, tapi kalau yang ini, rasanya kecewa sekali, menurut saya traveling bukan hanya soal banyaknya tempat yang harus dikunjungi, tapi juga betapa besar minat kita belajar tentang sejarah dan budaya nya, dan melihat cultural show adalah salah satunya. Tapi ya sudahlah .. Show is over, lain kali saya harus mengalokasikan waktu lebih untuk sesuatu yang saya sukai, mungkin next time. Semua ini gara gara bus go KL yang bikin saya keenakan nih haha.
Akhirnya saya menyetop bus Go KL dan membawa saya ke Menara Petronas setelah kekecewaan itu. Menara kebanggan warga Malaysia yang sempat tercatat dalam sejarah dunia sebagai Menara tertinggi di dunia, sebelum dikalahkan dengan Menara di Dubai dan Taiwan. Tapi setidaknya bagunan kokoh menjulang tinggi di hadapan saya saat itu adalah menara kembar tertinggi di dunia sampai saat ini. Sudah menjadi "kewajiban" untuk berpose semenarik mungkin di landmark suatu negara bagi pelancong pada umumnya. Tapi sayang, saat itu saya bahkan jarang melihat wisatawan yang bisa dimintai tolong buat fotoin. Bahkan malah banyak orang kantoran yang lalu lalang di sekitar karena mungkin itu adalah jam pulang kantor. "ah yasudahlah, ini bukan terakhir kali saya mengunjungi Kuala Lumpur, kan?" Pikirku.
Hari beranjak senja, kutumpangi lagi bus Go KL persis di depan halte KLCC menuju tempat selanjutnya yaitu Jalan Petaling, hari ini saya benar benar bergantung pada bus ini, ini menimbulkan suatu statement dalam benak saya bahwa kalau bus gratis seperti ini bisa membuat warga nya addicted atau ketagihan untuk naik lagi dan lagi, mengapa setidaknya petinggi negara kita punya fasilitas yang kurang lebih sama seperti di KL ini? yah setidaknya untuk mengurangi jumlah motor. Mungkin APBN kita belum cukup ya? atau Indonesia (masih) terlalu luas untuk pengadaan bus gratis seperti ini? Saya percaya kalau Jakarta sudah terlalu sesak, beberapa unit bus gratis pasti akan memengaruhi preferensi pengguna jalan untuk beralih moda transportasi. Kuala Lumpur telah memikat hati saya sejak pertama kali saya menyaksikan sendiri deretan pohon kelapa sawit tertanam rapi dalam perjalanan dari LCCT ke pusat kota, dan sekarang dari transportasi nya. Kota kecil yang apik tertata ini bagaikan maghnet bagi pelancong diseluruh dunia untuk ikhlas bermalam barang satu dua hari, baik untuk berlibur atau sekadar transit.
Jalanan sore hari di sekitar Jalan Petaling - Pasar Seni |
Jalan Petaling di malam hari |
Pengeluaran Hari ke [4]
Bus LCCT ke pusat kota MYR 8, LRT KL Sentral-Pasar Seni MYR 1, Lunch 4 Roti canai dengan teh tarik MYR 5.5, Kartu perdana MYR 11, LRT Pasar Seni-KL Sentral MYR 1, Monorel KL Sentral-Raja Chulan MYR 2.1
TOTAL = MYR 28.6 Pengeluaran Hari ke [5]
Air minum MYR 1.2, Makan siang nasi briyani + teh tarik MYR 11.5, Belanja baju di Petaling MYR 20, LRT pasar Seni-Masjid Jameek MYR 1, KTM Masjid Jameek-Titiwangsa MYR 1.3
TOTAL = MYR 35
Hallo,, saya mau tanya tentang GO KL nih..
BalasHapusSaya lihat di webnya GO KL, ada titik2 pemberhentian gitu kayaknya.
Bus GO KL itu berhenti di setiap halte kah? Atau kita harus pencet bel supaya dia berhenti?
Trus cara naik bus nya sama kayak naik mrt gitu ya? Kalo tujuannya beda line, kita harus oper jurusan?
thank you. :D